Smkalirnews – Guna meminimalisir bertambahnya angka kecelakaan saat berkendaraan di Jawa Tengah, terutama di kalangan para pelajar, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah memberikan edukasi berupa sosialisasi keselamatan lalu lintas kepada siswa-siswi SMK Al-Irsyad Tegal, Selasa, (23/05) di aula pertemuan SMK Al-Irsyad Tegal. Sosialisasi ini diadakan kepada pelajar mengingat selama ini kecelakaan lebih banyak terjadi pada generasi muda atau milenial.
Bertindak selaku nara sumber pada sosialisasi ini ialah Anggota DPRD Provinsi Jateng Daerah Pemilihan (Dapil) XII dari Komisi D, yaitu Drs. H. Masfui Masduki, MM, H.M. Ishak, SH, MA, MM, H. Wahyudin Noor Aly, dan H. Sarei Abdul Rasyid, SIP. Komisi ini membidangi Bidang Pembangunan yang meliputi, di antaranya perhubungan dan telekomunikasi. Turut hadir mendampingi nara sumber, Drs. Royim, M.Pd selaku Balitbangwas Yayasan Perguruan Al-Irsyad Tegal, dan Kepala SMK Al Irsyad, Ali Sumitro, S.Ag, M.Pd.I.
Kepala SMK Al Irsyad dalam kata sambutannya menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah dan semua nara sumber yang telah berkenan memberikan edukasi kepada siswa-siswi SMK Al Irsyad berkaitan dengan keselamatan berlalu lintas. Kepala sekolah berharap setelah kegiatan sosialisasi ini para siswa bisa lebih berhati-hati dalam mengendarai kendaraannya agar tidak terjadi kecelakaan saat berkendara di jalan raya, mengingat para pelajar tingkat SMA/SMK ketika berangkat ke sekolah dan kembali ke rumah mayoritas menggunakan sepeda motor.
Nara sumber berpesan kepada para siswa yang hadir agar lebih waspada dan hati-hati saat berkendaraan. Pengendara wajib mematuhi peraturan rambu-rambu lalu lintas yang sudah dibuat oleh pemerintah. Di samping itu, pengendara juga wajib memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), mengenakan helm SNI dan memeriksa kendaraannya sebelum bepergian serta untuk tidak lupa berdoa sebelumnya.
Hal ini perlu diperhatikan, tekan nara sumber, karena kecelakaan bisa terjadi karena beberapa faktor, di antaranya; faktor kesalahan manusia (human eror), seperti mengantuk, kelelahan saat berkendaraan, pengemudi belum fasih atau bahkan belum bisa menyetir, menyetir di bawah pengaruh obat-obatan, narkotik atau alkohol, menyetir sambil melihat gawai dan pengemudi melanggar rambu lalu lintas. Faktor kondisi jalan, seperti kurangnya penerangan, jalan yang berlubang, tidak adanya rambu lalu lintas, dan tikungan yang tajam. Faktor alam, seperti saat hujan deras, adanya kabut, banjir, dan terjadinya gempa bumi. Kemudian faktor kendaraan, seperti rem blong, tidak pernah diservis, dan bentuk ban yang tidak sesuai standar.
Usai menyampaikan materi, nara sumber kemudian memberikan kesempatan kepada para pelajar untuk bertanya. Tampak beberapa pelajar antusias berebut untuk bertanya tentang materi yang baru disampaikan. (AS)
