Smkalirnews - Yayasan Perguruan Al Irsyad Tegal tahun ini kembali menyelenggarakan kegiatan yang sudah menjadi agenda rutin tahunan, yaitu Tarhib Ramadhan 1444 H, Sabtu (18/03) di gedung Al Irsyad Tegal.
Ada yang berbeda pada penyelenggaraan tarhib tahun ini. Jika pada tahun-tahun sebelumnya, acara tarhib Ramadhan lebih sering diadakan dalam format kajian monolog, di mana nara sumber menyampaikan kajian dalam durasi waktu tertentu dan jamaah (hadirin) hanya duduk dan mendengarkan dari awal sampai selesai, akan tetapi kali ini tarhib Ramadhan dikemas dengan cara yang lebih menarik, yakni interaktif-dialogis, atau talkshow, di mana nara sumber tidak sendiri di atas panggung, namun ditemani seorang moderator yang bertugas memandu jalannya talkshow dengan cara interaktif-dialogis bersama dengan kedua nara sumbernya, yaitu ustadz Kamaluddin, Lc, dan ustadz Raushan Fikry Adam, Lc, MIRKH, sehingga jamaah tidak merasakan kejenuhan ketika mengikuti kegiatan ini dari awal hingga akhir.
Tarhib Ramadhan yang dipandu oleh sang moderator, ustadz Abdul Ghofar, S.S, M.Pd, seolah mampu menyihir para jama'ahnya yang terdiri dari jajaran yayasan, dewan asatidz dan karyawan dari satuan pendidikan TK, KB, SD, SMP, SMA, SMK, komite sekolah serta para Irsyadiyun.
Tarhib dengan mengusung tema "Ramadhan Indah Bersemi, Meningkatkan Iman dan Takwa di Bulan Suci", mampu menarik perhatian Jama'ah yang hadir, mereka dengan seksama dan serius mendengarkan dan memperhatikan setiap kalimat yang disampaikan oleh kedua nara sumber tersebut dari awal hingga akhir. Ustadz Raushan, nara sumber jebolan Universitas Madinah misalkan, tidak lama setelah menyampaikan tentang materi Ramadhan, menghentak konsentrasi jamaah dengan memantik sebuah pertanyaan kepada mereka untuk menjawab sebuah pertanyaan. Jama'ah pun antusias berebut menjawab, dan nara sumber pun segera memberikan hadiah kepada salah satu jamaah yang menjawab pertanyaan dengan benar.
Tema-tema Ramadhan yang disampaikan oleh kedua nara sumber berkisar tentang perlunya bekal yang harus dipersiapkan oleh kaum muslimin sebelum menghadapi bulan Ramadhan, keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan, serta amalan-amalan utama yang hendaknya dilakukan oleh kaum muslimin saat mereka berpuasa.
Tema-tema tersebut disajikan dengan apik dan menarik oleh kedua nara sumber dengan mengikuti irama sang moderator yang berusaha memberikan kesempatan kepada keduanya untuk menyajikan materi kajian secara bergantian dengan cara interaktif-diaologis.
Jama'ah tidak sekedar duduk dan mendengarkan kajian yang disampaikan, namun mereka diberikan kesempatan untuk bertanya seputar tema-tema yang telah disajikan oleh narasumber. Menariknya, ternyata tidak sedikit dari jamaah yang mengajukan pertanyaan, baik secara langsung maupun melalui kertas, ini terbukti dengan banyaknya jumlah pertanyaan melalui kertas yang diterima oleh moderator. Dan, karena terbatasnya waktu, sehingga tidak semua pertanyaan yang masuk dapat dijawab oleh kedua nara sumber. Menariknya lagi, bagi jamaah yang bertanya pun diberikan apresiasi berupa hadiah yang sudah disiapkan oleh panitia. (As)
